Rabu, 01 Agustus 2007

Jejak Pertama "Mengawali Karya Terindahku"

Alhamdulillah…terlahir lagi suatu karya yang mewujud keindahan dan mengawali sepijak jejak. Lihat…rasakan…dan benamkan jiwamu untuk menghayatinya. Apakah yang terpajang dihadapanmu adalah sebentuk keindahan??? Inilah karya…keindahan terpencar… apakah kau merasakannya??? Ketika pena-penamu menuliskan apa yang terpatri dalam imajimu dan engkaupun menuangkan ide cemerlangmu pada selembar kertas yang berpola kata-kata. Ketika telingamu mendengar gemercik aliran air yang pecah di bebatuan, khayalmu akan membawamu pada kesegaran berendam di air bening. Ketika matamu menyaksikan senja berlabuh dan merasakan hangatnya mentari terbit, itulah pagi yang indah. Apakah kau menikmatinya??? Menikmati yang tersaji di depanmu, sama seperti engkau menikmati nyanyian burung yang bertengger pada ranting pohon yang menghijau.
Semilir angin berhembus, terbangkan anganmu pada ketinggian yang sulit diartikan dengan kata, rintik hujan menyentuh kulitmu lalu kau tengadahkan wajah menyambut bulir-bulir itu membasahi tubuhmu. Engkau bentangkan tanganmu sesaat kemudian engkau terbang, bebas…menembus awan, melayang bak bidadari dan…engakau bercerita pada dunia tentang kehidupan yang penuh misteri, sesaat kau tertawa, bersenda dengan bintang saat malam tiba sampai akhirnya resahmu akan benar-benar hilang. Seperti itulah KEINDAHAN...sama halnya dengan apa yang kau saksikan sekarang, apa yang kau baca, apa yang kau cerna adalah lentingan keindahan yang kumiliki. Apakah engkau merasakannya sama sepertiku saat aku bercumbu dengan RABBku…indah… sangat indah!!! Ketika tangan menengadah, meminta pada-Nya; jadikanlah aku kekasihmu wahai Sang Maha Indah. Itulah karyaku…
Ketika kata demi kata mengalir menjelma sebagai makna itulah kelegaan, mewakili rasa. Berbagi…tak hanya cerita ataupun sebatas materi tapi lebih dari itu. Bahasa jiwa menyuarakan sesuatu yang bermakna, maka maknailah dengan hatimu karena hakekat keindahan hanya mampu diraba dengan kebeningan hati dan ketulusan jiwa. Saat matamu kemudian lancang membaca tulisan ini maka saat itu pula aku menuntutmu untuk menelanjangi hatimu yang kotor, akan kucaci jiwamu yang buruk hingga yang tertinggal hanyalah kebaikannya saja, barulah engkau akan kuajak berwisata dalam duniaku. Hanya aku dan kehidupanku.
Untaian kalimat ini adalah jejak awalku merintis duniaku disisi lain kehidupan. Semakin engkau membacanya maka sedalam itu pula kau mengenali diriku, kelebihan…bahkan segala kekuranganku. Jangan pernah berhenti mendekatiku, gapailah tangannku karena dijariku kutitip cintaku untukmu kawan. (130707onMKS).

Tidak ada komentar: