Hari ini tak kutemui lagi dirinya. Aku mencarinya sudah lama rasanya tak melihat tawanya bahkan sekedar mengetahui keberadaannya aku tak mampu mendeteksinya. Dia pergi. Benarkah dia telah jauh?? Aku kehilangan dirinya, semangatnya, kelincahannya, keceriaannya, senyumnya, jujurnya, candanya, tawanya, sapaannya manisnya, nasehatnya. Pernah dia mendatangiku, mengetuk pintuku. Alangkah senangnya aku, dia menyapaku kuajak dia tertawa tapi tawanya tidak renyah, dia kelihatan letih, sakit mungkin?? entahlah dia terkesan menyembunyikan sesuatu, terlalu pribadi mungkin untuk kuketahui isi hatinya. Ada yang hilang, keluwesannya. Semua yang kulihat asing, aku tak mengenalnya lagi. Meski wujudnya ada di depan mataku, aku melihatnya, aku merabanya, dia bebicara padaku. Tapi bukan dia yang kucari. Tidak seperti itu yang kukenal darinya. Sesaat kemudian dia pergi lagi, kali ini benar-benar menghilang entah kemana rimbanya.
Kucoba menanyakan kabarnya pada sahabat karibnya, katanya beberapa hari ini dia sibuk. Sesibuk apakah gerangan dirinya sampai memberi kabar juga tak sempat, ataukah dia merasa tidak penting untuk melakukan hal itu, tak sepenting diriku untuk mengetahui kabarnya. Mungkin dia tak pernah tau begitu berartinya dia untukku, aku tak bermaksud mengagungkannya karena bukan cuma dia yang berarti dalam hidupku. Saya hanya tertarik dengan kesahajaannya, bagiku dia salah satu pribadi yang unik dari sekian banyak pribadi yang kukenali. Darinya aku belajar menampilkan kejujuran, membuatku tertawa, mengajariku tentang keberanian, menguatkanku ketika lemah. Dia menunjukkanku hal yang tak kukenali sebelumnya, tentang kesungguhan, kedewasaan bersikap. Dia sering mengajakku berpetualang hingga aku mengerti bahwa diluar sana masih banyak yang tidak kita ketahui maka jangan pernah menetapkan satu pijakan saja.
Mungkin dia sudah melupakannya saat kami tertawa, bercanda, bercerita tentang banyak hal, makan bersama, berkejaran ditangga, lomba lari. Ketika kami saling diam karena salah paham kemudian dia memintaku untuk meluruskannya, juga saat dia menangis didepanku. Semuanya masih terekam jelas dimemoriku. Aku suka kalau dia mulai bercerita tentang dirinya, dan memintaku melakukan sesuatu untuknya, membelikan makanan misalnya juga saat dia menggodaku paling tidak kusuka tapi membuatku senang, dan disaat dia menjelaskan tentang suatu hal kepadaku agar keyakinanku tumbuh. Dia sangat luar biasa….aku harus mengakui hal itu. Bagiku dia yang terunik, tapi saya tidak pernah diberi kesempatan untuk menyelami dirinya ketika kulihat matanya menyiratkan sedih ataupun galau. Dia hanya ingin orang lain senang tanpa ingin membagi kesedihannya, dia curang...
Untuk beberapa hari terakhir ini dia seperti tak menjadi dirinya, tawanya yang renyah tertahan, ceritanya terpendam, keluwesannya terpenjara tidak mampu mengalahkan tekanan itu, entahlah seperti apa bebannya hingga menghilangkan sebagian senyum manisnya. Kini dia seperti ada dan tiada bagiku, dia selalu ada disekitarku tapi kesempatan berbagi dengannya selalu lenyap karena kesibukannya. Dia sibuk aku pahami, tapi yang tidak kumengerti kenapa sejauh itu pribadinya pergi dan menghilang.
Mungkin ada yang baik hati menyampaikan salam rinduku padanya, sang bulan mungkin? Atokah angin? Karena sudah beberpa minggu ini aku tak melihatnya mudah-mudahan dia selalu dalam lindungan-Nya. Semalam dia bilang mau datang minggu ini tapi sampai hari ini batang hidungnya belum kelihatan semoga dia menepati janjinya karena fans-fansnya sudah lama menunggu untuk diajak tertawa. SMANGAATTT!!! SUKSESS DITANGANMU...................LOVE Me mks010807
Tidak ada komentar:
Posting Komentar