Rabu, 30 Januari 2008
Aku, Kita dan Sang Dia
Ketika yang hidup meradang,,ntah seberapa besar keluhnya
bahwa hidup ternyata begitu rumit. ada sekelumit asa dan cita yang mungkin tak tercapai. sebuah rona hijau, sekelebat cahaya lengser dan tertimpa hitam kemudian hati terpekur "saya tersesat lagi..lagi..dan lagi.."
pernah kubertanya pada bintang bahwa kemana alur ini akan kubawa?? jawabnya "langkahkan kakimu kearah yang lurus, ikuti petunjuk qur'ani, sebaik-baik peta maka lenturkan jiwamu untuk memahaminya dan alur yang kau bawa akan berakhir sesuai dengan akhirnya. karena sesungguhnya Sang Dia menunggumu maka datangilah..bersihkan jiwamu agar sebening air, perindah lakumu agar berkilauan seperti teratai putih, dan nuansakan hidupmu dengan kesegaran seperti pancaran rona hijau itu agar lempeng hitam pergi sejauh mungkin maka...kemudian nikmatilah pertemuanmu denganNya, telah lama engkau berjalan mencarinya penuh harap dan telah lama pula Sang Dia menantimu dengan pengharapanmu itu"