Selasa, 17 Februari 2009

UNTUK INGINKU




banyak yg dingini,tp tak jua dicapai
ntah karna hanya skedar ingin, tak slalunya gigih brusaha, atau....
ingin itu memang tak di peruntukkan untuk kita??
atau skali-duakali usaha kemudian berhenti,menyerah pada waktu yg tidak tepat
padahal mungkin saja detik berikutnya keberhasilan itu tlah ditetapkan dan kita terlanjur berhenti mencari, menggapai,... alangkah bodohnya kita!!
terlalu cepat MENYERAH!!!

alangkah naifnya diri kita yang kadang mendahului masa. berkata TIDAK pada yg BISA.
adakah kuasanya kita untuk menentukan hasil??
kita hanya pelakon kawan....
pelakon dalam sebuah episode film bernama "KEHIDUPAN"
naskah sudah ada, dari sejak ketakberadaan diri kita garis itu telah ditarik menandai merah pada yang merah, putih pada yang putih, hitam pada yang hitam.
ada berbagai cabang jalan yang telah dibuka,
tergantung bagaimana kita melangkahkan kaki.

untuk menuju akhir dari perjalanan itu ada banyak riak yang akan kita temui
dan itulah yang kusebut "BENTURAN KEINGINAN"
setiap keinginan hanya ada dua akhirnya
puas dan tidak. itu saja...
yang berharga dari ingin itu ada pada cara kita mewujudkannya
smakin keras kaki kita terbentur, smakin dahsyat rasa sakit yang kita rasa

untuk inginku, betapa ingin kusentuh..bukan untuk diriku
tapi pada dia yang letih untukku...


istana_muth310109