Rabu, 28 Mei 2008

tentang POHON,,,RANTING,,, dan juga AKARnya


lihatlah di kedalaman akar pohon menancap, sedalam itulah harapmu bergantung tentang sebuah kelangsungan akan hijaunya bumimu yang memeberi rasa segar, damai nan Indah..

ulurkanlah tanganmu pada ranting nan rapuh itu, sekali sentuh mungkin saja akan patah. lemah...lemah sekali, tapi tak selemah dirimu yg hanya bisa memetik buah dari sebuah pohon. betapa berartinya ranting itu dibanding dirimu yg begitu naif mengkui ketakberdayaan. taukah kamu, bahwa dulunya ranting adalah kuat menopang daun-daun dan juga buah yg lezat, enak nan manis...

sedang dirimu?????

Mana bukti kekuatanmu?????

Salam Rindu Untuk DIA yg PERGI

ingin kukisahkan,.
bahwa jauh sebelum pertemuan itu, ikatan tlah dijalinkan.
bertemu adalah awal kisah bermula, bergulir sampai detik terakhir.
karena detik selanjutnya dia PERGI, meninggalkan sebentuk lingkar cincin yang ku minta paksa waktu itu.
dan...sekarang masih bertengger manis dijariku.
begitulah caraku mengenang dan menjaga kisahku dengannya.
meski aku percaya bahwa pautan hati jauh lebih kekal, namun tak dapat kujaminkan bahwa aia kan senantiasa menjaga kisah itu.
bahkan sekedar ingatpun ketika tawa itu terderai dan canda terlontar masih kusangsikan.
tapi pengharapan itu masih saja hidup untuk sebuah episode yang dilakonkan olehku dan juga dirinya.
selama kabar masih terkirim maka itulah saat-saat dimana suaku bertebaran, bahwa dia masih ada untukku.

Selasa, 27 Mei 2008

Dan Alampun Bermohon



Ash_Fatimah_AzZahra


Banyak sudah kebenaran terungkap, Murkanya alam adalah wujud protes juga kelelahannya melayani mahkluk yang sungguh tidak tau diri. Tahukah kamu bahwa sebenarnya mereka senantiasa berdoa, Memohon pada Tuhan-Nya dan juga Tuhan-Mu
“Bahwa mereka menganiayaku wahai Rabb..maka tegurlah dia karena sesungguhnya Begitu aku menyayanginya” Berguncanglah bumi, menggetarkan hati-hati kian lalai, lalai akan sekitarnya. Sadarkah dia??

“Dia masih menyakitiku wahai Rabb..maka sekali lagi kumohonkan tegurlah dia, tapi jangan sakiti karena sungguh aku sedih jika dia sakit” Berkecamuklah ombak, menuang keEgoisan, menyeret keAngkuhan, terenyukah dia??
Tidak !!! dia hanya menangis..pura-pura sedih, padahal hatinya mencerca alam Karena telah memberinya kehancuran. Salah siapa alam murka?? Telah lama mereka merintih…Meringis…Andaikan kau tau betapa nestapanya alam kini Maka pantaskah dirimu meminta kenyaman darinya?? Bahkan rasa aman tak juga kamu bagi untuknya Masih berhakkah dirimu menuai buah alam yang kian ranum, rasanya manis. Atau sekedar berharap bahwa semilir angin akan memberimu kesegaran.

Pernahkah dirimu memberinya sesuatu yang berarti untuknya hingga Dirimu merasa perlu menyemai warna-warni keindahan alam. Menyambung hidup elakmu!!! Tuhan-Mu memberimu jalan reski, mengais sentuhan alam dengan Cinta..Bukan dengan keserakahan, bukan dengan melalaikan, bukan merusak, bukan menguras!! Kini mereka terluka, sangat parah..tak jugakah dirimu menyadarinya??? Dalam setiap tasbihnya ada dirimu dinisbatkan”wahai Rabb..dalam keterlukaanku, izinkan aku tetap memberinya apa yang bisa kuberi, tampaku sungguh tragis kisah ini, ntah berapa lama aku bisa melihatnya susah” Betapa malunya kita, dialog alam dengan Rabb-Nya adalah lambing ketakberdayaan manusia akan hidupnya. Maka jangan sombong wahai kawan..tak ada apa-apanya kita tampa mereka..ALAM RAYA NAN INDAH, jagalah sebisa dirimu menjaganya karena jauh sebelum itu mereka mati-matian menjagamu, memberimu seberkas harapan akan lanjutan kisahmu disini, untuk anak cucumu kelak. Maka masikah ada sangsi untuk itu?? Bahwa sudah menjadi keniscayaan kita akan saling menjaga.(mks190308)